Google Indonesia Ingatkan Hari Introvert Sedunia, Netizen Ungkap Pengalaman

Jakarta, 2 Januari 2024

Google Indonesia memunculkan diskusi tentang preferensi antara introvert dan ekstrovert setelah mengingatkan perayaan Hari Introvert Sedunia. Perayaan ini, yang diinisiasi oleh psikolog Jerman Felicitas Heyne pada 2011, bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap keunikan introvert.

Menurut Heyne, introvert sering menghadapi diskriminasi karena sifat tertutup mereka. Netizen merespons di media sosial, dengan beberapa di antaranya menyampaikan pengalaman pribadi sebagai introvert.

Salah satu netizen, aditya_joseph92, menyatakan keheranannya terhadap orang yang suka berkumpul dengan banyak orang, sementara yang lain, pressctocopy, mensimulasikan pengalaman introvert saat berada di keramaian.

Jenn Granneman, penulis 'The Secret Lives of Introverts,' menjelaskan bahwa Hari Introvert Sedunia pada 2 Januari dirancang untuk memberi waktu bagi para introvert untuk pulih setelah periode liburan yang melelahkan.

Meskipun beberapa netizen mengusulkan menjadikan 2 Januari sebagai hari libur, Granneman menekankan bahwa ini bukan hari libur resmi. Hari ini dirancang agar introvert dapat menikmati ketenangan dan menghindari sosialisasi yang dipaksakan.

Beberapa netizen juga mengeluhkan diskriminasi yang mereka hadapi, sementara Granneman berusaha menyadarkan bahwa menjadi introvert adalah sesuatu yang luar biasa dan bukan sesuatu yang memalukan.

Dalam penjelasannya, Granneman menyebutkan bahwa kaum introvert memiliki kelebihan, seperti pemahaman mendalam di bidang mereka, kreativitas, ketahanan, kemampuan bekerja dalam tim, dan kedalaman dalam hubungan.

Hari Introvert Sedunia, meskipun tidak resmi, menjadi momen untuk merayakan keunikan dan kelebihan kaum introvert. Diskusi ini mencerminkan upaya untuk menghapus prasangka dan meningkatkan pemahaman terhadap mereka yang cenderung lebih tertutup.

Sumber: CNN Indonesia